
Setiap pagi orang tua saya bekerja ke kebun karet milik keluarga kami, mau tidak mau urusan rumah di pagi hari saya yang ambil alih termasuk mengantar dan menjemput adik saya. Barulah di siang hari hingga malam giliran orang tua saya.
Waktu itu saya pergi bersama Dirga untuk mengambil rapor semester genapnya, rapor kenaikan kelas. Alhamdulillah ia naik ke kelas 2 SD. Saya sadar betul dari raut mukanya, ia sedih berharap ketika mengambil rapor paling tidak bisa bertemu dengan teman-temannya. Namun, hanya sekolah kosong yang ia dapati.
Kami mengambil rapor langsung ke wali kelasnya. Kemudian, pulang ke rumah.
Setelah libur yang cukup panjang, tibalah hari menjelang tahun ajaran baru untuk Dirga di kelas 2 SD.
“Ayo yuk gancang, agek ku telambat masuk sekolah.”
Celetukan dari Dirga yang tak ingin terlambat masuk sekolah di hari pertamanya. Dengan semangat di dada, pergilah saya mengantar Dirga ke sekolah. Tentu menerapkan protokol kesehatan.
Sama seperti kakaknya, Aziz, adik pertama saya yang juga masuk sekolah pada tahun ajaran baru. Aziz bercerita mengenai sistem belajar di SMP. Mereka datang ke sekolah hanya satu kali dalam satu minggu, sisanya belajar di rumah dengan sistem daring.
Berbicara mengenai kelas yang dilaksanakan secara daring, pemerintah sendiri sudah mensosialisasikan mengenai penguatan pendidikan karakter di masa pandemi melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menggelar webinar series secara berkelanjutan.
Walau Pandemi, Tetap Cerdas Berkarakter
Ada beberapa poin penting untuk tetap cerdas berkarakter di masa pandemi yang sudah saya rangkum dari hasil webinar.

Pemetaan Karakter Siswa
Setiap siswa terlahir dari keluarga yang berbeda-beda. Ada siswa yang didukung penuh dengan akses fasilitas yang memadai, ada pula yang tidak. Di sini perlu sekali adanya peran guru untuk melakukan proses empati terhadap latar belakang siswa.
Model Pembelajaran yang Asyik

Bu Titik Nur Istiqomah, pada webinar series 6 menceritakan tentang model pembelajaran yang beliau lakukan di sekolahnya. Ada banyak variasi model pembelajaran yang asyik, salah satunya dengan mengadopsi aplikasi Tik tok ke dalam tugas sekolah. Seperti yang dilakukan oleh siswa Bu Titik, seorang siswa membuat video Tik tok mengenai ajakan cuci tangan menggunakan sabun dengan langkah-langkah yang benar. Asyik sekali bukan ?
Sinergi yang baik antara Guru dan Orang tua
Ini yang tak kalah penting, harus ada kerjasama yang baik antara guru dan orang tua. Guru merupakan fasilitator di sekolah. Sedangkan, orang tua adalah guru di rumah. Orang tualah yang mendampingi, mengontrol, memberikan motivasi kepada si anak saat pembelajaran di rumah.

Dikutip dari webinar series 8 yang disampaikan oleh Ibu Roslina Verauli, seorang Psikolog Klinis Anak menyebutkan ada 3 Manfaat ketika orang tua terlibat dalam proses belajar, yaitu:
- Prestasi anak menjadi lebih baik
- Anak memiliki sikap yang positif terhadap sekolah
- Tingkat kehadiran anak di kelas lebih tinggi
Orang tua dan Anak, Harus Sama-sama Senang
Harus ada kondisi yang sama antara orang tua dan anak yaitu sama-sama senang. Sama-sama senang menjadi salah satu poin penting untuk tetap cerdas berkarakter. Betapa tidak, ketika di rumah sudah tercipta iklim yang bahagia maka proses pembelajaran juga akan terasa lebih indah dan menyenangkan.
Referensi
https://youtu.be/v63cjWjbUAQ
https://youtu.be/19zskjSJUL8
MasyaAllah beneran jadi kangen anak-anak ikut madin, rame banget di rumah. Karena situasi pandemi semua kegiatan di masjid dibatasi. Padahal di sana anak-anak banyak belajar. Mengasah kecerdasan sosial mereka.
BalasHapusIya mbak jadi bikin kangen yah sama kegiatan sebeljm pandemi😊
Hapuswah seru bgt tiktok ternyata bisa dipake buat media pembelajaran ya mbak. seneng bgt ikut webinar dr kemendikbud gini mbak
BalasHapuskita juga sebagai ibu harus teta pkratif ya supa bekerja sama dg guru agar kegiatan belajar mengajar ini tetap berjalan
HapusIya seru banget mbak, jadi model pembelajarannya lebih variatif hehe
HapusWah keren nih inovasinya bikin tugas melalui tiktok. Semoga adik" bisa semakin kreatif dan baik pendidik maupun orang tuapun tidak terbebani dengan pendidikan di masa seperti ini
BalasHapusBetul! Kreatif cerdaskan anak bangsa😀
HapusPeran ibu yg sesungguhnya emg bener2 diuji saat pandemi ini, biar gimanapun ibu adalah nadrasah pertama utk anak2nya
BalasHapusPsikolog kesukaan aku 😍 ibu verauli. Terima kasih kak kuskus pintar sudah menulis hasil webminar ini.
BalasHapusSama-sama mbak iffia😘
HapusMasyaAllah.. Rasanya tanggung jawab orangtua semakin ditampakkan saat pandemi ini ya kus, hehe..
BalasHapusCanggih ih, bikin tugasnya pake tiktok, jadi nggak bosen buat belajar yaa :D
Begini nih salah satu inovasi pendidikan, yang harusnya tiktok itu media entertaint bisa juga jadi media pendidikan, semoga banyak pendidik yang dapat meniru contoh ini
BalasHapusTerbukti kalau pandemi ini jadi momen bonding antara Ibu dan anak. Ngelihat temen2 yang udah menikah dan punya anak, selama pandemi ini jadi kreatif bgt untuk tetap membuat otak anak terasah. Saya cuma bisa mengamati dulu dan belajar hehe
BalasHapusBanyak hikmah dari pandemi ini ya, Mbak. Terutama orang tua banyak yang tersadar akan tanggung jawab pendidikan dan pengasuhan anak yang mungkin dulu banyak yang lepas kontrol, "nggampangke", atau mungkin pasrah saja sama pihak sekolah. Karena sejatinya, keluarga adalah sekolah pertama untuk anak-anak kita. Dan yang penting, orang tua zaman sekarang harus lebih kreatif, mau upgrade diri, upgrade ilmu dan keterampilan untuk membersamai anak-anak belajar dengan cara menyenangkan.
BalasHapusSekarang udha makin banyak yaa yg bikin konten bagus lewat tiktok. Kreativitasnya malah lebih bagus.
BalasHapusSuka nih sama poin terakhir. Anak dan orgtua harus sama2 senang. Biar belajar tidak terasa menjadi beban yaa. Semoga anak2 tetep semangat utk belajar dlm keadaan apapun. Dan pandemi ini semoga segera berakhir. Aamiin
Masa pandemi ini bikin galau ya. Inget dulu anak-anak bisa bebas bermain, Delilah normal. Sekarang yang penting aman dan sehat. Pendidikan mesti Jalan terus walau online
BalasHapusSetuju banget, kalo peran orang tua ikut andil dalam pjj ini ,sinergi antara ketiganya guru, anak dan ortu menjadi kekuatan tersendiri.
BalasHapusHuhuu masa pandemi yang entah sampe kapan. Semoga para mamak2 ga darting lagi yaaa, yuk aah tetep cerdas berkarakter.
asiiik tik tok jadi salah satu media pembelajaran yang seru, malah sebenarnya banyak belajar jadi orang2 kreatif seperti ini
BalasHapusWah mantappp informasi yg seperti ini nih yang bagus. Dalam kondisi apapun inovasi itu penting untuk mencetak generasi emas meski dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini.... good job 👍
BalasHapusMemang peran orangtua dalam pembelajaran anak pada pandemi ini. Apalagi anak anak yang masih dalam jenjang SD. Pasti sangat membutuhkan peran orang tua dalam belajarnya
BalasHapusbegitu liat kata tiktok aku langsung komen dalam hati, " duh pengen ikutan webinar ini!!" tapi sayang udahan ya. aku termasuk ortu yang kurang suka tiktok di main-in anak sih. tapi kalau dijadikan media pembelajaran seperti yang disampaikan Bu Titik Nur Istiqoma sih, aku setuju.
BalasHapusBagus mbak infomasinya, semoga banyak orang tua yang tahu ini dan bisa akses videonya di youtube yah.
BalasHapusPeran orang tua juga sangat penting di masa pandemi ini, karena untuk menjaga kesehatan jiwa si anak. Anak sendiri pada dasarnya erat dengan bermain. Sekarang dengan memanfaatkan teknologi, anak menjadi bisa menyalurkan belajar sambil bermain tapi ngga main main hehehe
Ponakan saya baru masuk SD kelas 1, habis sekolah walaupun cuma sehari, dia bener-bener senang. Katanya bisa ketemu temen-temen baru. Karena masih ada pandemi memang semuanya serba dibatasi. Semoga wabah ini cepat berlalu
BalasHapusMetode dari pendidikan anak saat pandemi memang sangat berbeda. Tetap mementingkan karakter dan melibatkan ibu untuk tetap mendampingi anaknya.
BalasHapusSeru banget webinarnya yaah kak. Aku pun ikutuan kemarin hehe. Sangat menginspirasi sekali :)
BalasHapusGancanglah pulo yuk, gek adek ni telambat 😀😅
BalasHapusMakin kreatif aja media pembelajaran yaa. Walaupun begitu semoga pandemi segera berakhir, kangen juga dengan teman-teman.
BalasHapusKok ikut sedih ya ngebayangin wajah Dirga yang pasti kecewa karena tidak mendapati teman-temannya.
BalasHapusJika guru dan orang tua bersinergi, pasti hasilnya akan baik ya Mbak. Semoga pandemi segera berlalu, dan sehat kita semua.
Keponakan aku juga mulai bosan belajar daring, sudah rindu teman-temannya. Jadi penting banget buat guru membuat model pembelajaran yang asyik biar muridnya nggak bosen
BalasHapusPembentukan karakter pada anak memang sangat penting sekali, bagaimanapun juga, kecerdasan tanpa disertai dengan karakter yang baik akan terasa percuma
BalasHapusBanyak manfaat ketika orang tua ikut terlibat dengan mendampingi anak-anak saat proses pembelajaran daring. Namun, kondisi di tempat saya, orang tua pada kewalahan karena mereka mesti kerja,pergi pagi pulang sore :( . Semoga pandemi segera berakhir ~
BalasHapusPeran orang tua dalam proses lwndidiyanak memang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Jangan mentang-mentang ada guru, terus orangtuanya lepas tangan... Itu salah besar.
BalasHapusYg selama ini kerap membiarkan anak terserah saat pandemi ini jadi ketahuan gimana susahnya mendidik dan belajar
Aku udah bosan mendampingi anakku belajar online, begitu juga anakku, maunya datang ke sekolah aja. Mungkin karena masih TK ya jadi dia maunya langsung ketemu gurunya.
BalasHapusNgebayangin betapa sedihnya anak anak saat ambil rapor kemarin dan mungkin semester depan ngga bisa bertemu teman-temannya :')
BalasHapusBtw webinarnya kelihatannya seru Mbak. Banyak ilmu baru yang kudapatkan terutama soal building character.
Nyambung ya dgn tulisan ku
BalasHapusJangan sampai kejadian lagi orang tua membunuh anak karena PJJ, orang tua harus baca ini!
BalasHapuskita sebagai orang tua di masa pandemi gini dituntut untuk cermat bagi waktu ya mba, karena kita harus mau gak mau jadi guru dirumah untuk bantu anak belajar dan memahami pelajarannya
BalasHapusSuka dengan judulnya. Sekarang di pandemi ini, kita harus bisa menjadi guru dan membimbing anak-anak ya mba
BalasHapusapapun alasannya dari dulu emang peran sentral orang tua dalam pendidikan itu tetap harus ada. apalagi pas pandemi gini pindah ke orang tua semua dah
BalasHapusSangat menginspirasi mbak heeh
BalasHapusPosting Komentar
Mari berkomentar dengan sopan, harap memberikan komentar sesuai postingan, dan mohon maaf dilarang menaruh link aktif, dsb. Terima kasih :)