Mengenal Ikan Sidat yang Terkandung dalam Generos

Daftar isi [Tampil]
Mengenal Ikan Sidat
Mengenal Ikan Sidat

Halo semuanya? Apa kabarnya? Semoga baik-baik, yaaa. Walaupun puasa, jangan letoy dan lemas. Banyakin aktivitas, biar nggak berasa puasanya dan dapat pahala. Bekerja untuk nafkah kan juga termasuk ibadah. Masya Allah, sungguh pembukaan yang sangat Islami, mihihi.

Kali ini Kuskus Pintar akan berbagi pengetahuan mengenai ikan sidat dengan pembawaan narasi monolog ya sobat. Semoga tambah ilmunya!

Mengenal Ikan Sidat 

Btw, kenalin aku adalah Ikan Sidat. Kalau dalam Bahasa Latin, namaku Anguilliformes. Tapi, aku biasa dipanggil Sid atau Dat, asal jangan kalian panggil sayang aja. Hmmm, oke itu garing. Maafin. Ngomong-ngomong soal sayang, tak kenal maka tak sayang. Oke, biar akrab saya akan menjelaskan sedikit banyak tentang diri saya, nih. Pasti kalian belum banyak yang tahu tentang diri saya, kan. Apalagi, masih banyak yang bingung dan misinformasi soal saya.

Iya, banyak yang keliru soal saya dengan saudara jauh saya yang bernama belut. Hadehhh, sudah khatam rasanya saya dibilang belut terus. Dari mulai orang desa sampai orang kota, bilang saya ini belut. Mentang-mentang bentuk saya panjang dan licin, saya dibilang belut. Sepintas memang mirip, tapi kalau diperhatikan sebenarnya justru tidak mirip-mirip amat! Makanya, don't judge ikan sidat with it's cover. Jiahhh.

Karena saya tidak ingin ada kesalahpahaman, maka di tulisan ini saya ingin memperkenalkan diri kepada kisanak sekalian. Sekalian edukasi, kapan lagi bisa kenalan sembari ngasih pelajaran? Yasudah daripada kelamaan waktunya, mari kita mulai dari perbedaan saya dengan belut. Siap nggak? Siap donggg.

Perbedaan dengan Belut

Kalau kalian lihat baik-baik gambar belut dan saya, pasti kalian bisa dengan jelas melihat perbedaan yang signifikan antara saya dengan belut. Pertama, bentuk postur badan saya itu bisa dikatakan lebih bulat. Lalu, ujung badan saya ini lebih pipih dibandingkan dengan belut. Kalau belut justru bentuk badannya agak pipih, dan ujungnya runcing.

Kedua, seperti halnya ikan pada umumnya. Saya punya sirip dan sisik! Namanya juga ikan, pasti saya punya dua hal itu, bukan? Kalau nggak, mana berani saya klaim diri saya sendiri sebagai ikan. Nah, kalau belut tahu sendiri tidak punya sisik dan sirip. Ia cuman panjang, berlendir sepanjang tubuhnya dan matanya kecil!

Ketiga, ini yang paling penting bin important. Harus kalian ketahui, saya sendiri punya kumis! Saya katakan sekali lagi. Saya punya kumis! Ini yang bisa dijadikan pembeda buat kalian yang masih kebingungan membedakan saya dan belut, jadi tinggal lihat saja ada kumis atau tidak. Kalau ada, sudah jelas itu saya. Eitsss, tapi perlu diingat kumis saya nggak sepanjang ikan lele, ya! Muehehe.

Keempat, habitat saya dan belut jelas sangat jauh berbeda. Tidak seperti belut yang kebanyakan tinggal di sawah, tempat berlumpur dan iklim yang lembab. Belut perlu itu semua untuk menunjang tempat tinggal yang nyaman. Tidak seperti belut, saya mah orangnya eh hewannya fleksibel. Bisa hidup di mana saja. Saya kalau hidup sehari-hari di air tawar, kalau berkembang biak di perairan asin.

Selain itu, saya juga hidup di perairan yang bersih dan jernih. Kenapa begitu? Namanya juga ikan, perlu oksigen yang banyak pun. Tidak seperti belut yang hanya perlu oksigen sedikit. Kalau sudah tahu gini, jangan sampai ketuker! Kalau misalnya tiba-tiba melihat saya di perairan air yang jernih, baik itu tawar atau asin, jangan semata-mata bilang saya ini belut! Hihhhh.

Kandungan Gizi Ikan Sidat

Kalau ngomongin soal kandungan gizi, saya ahlinya. Nggak usah khawatir mengkonsumsi saya nggak dapat apapun, pasti dapat banyak manfaat! Tidak hanya kenyang, kesehatan pun terjaga. Kita mulai dari vitamin dahulu, ya.

Dalam tubuh saya, banyak vitamin yang terkandung. Mulai dari vitamin b1, vitamin b2, sampai vitamin a. Rata-rata kandungan vitamin tersebut berkali-kali lipat yang bisa didapatkan dari susu sapi! Woahhh, keren juga, ya, saya. Apa itu saja kandungan saya? Tentu saja masih banyak yang lainnya.

Selain vitamin yang sudah saya sebutkan tadi, dalam tubuh saya ini juga terdapat banyak kandungan Omega 3 yang luar biasa. Saking luar biasanya, bahkan kandungan Omega 3 dalam diri saya ini lebih banyak daripada ikan salmon. Iya, ikan yang mahal harganya kalau dibeli di supermarket itu. Oleh karena itu, saya kadang-kadang malah disebut sebagai ginseng air.

Pertanyaan besarnya, bagaimana cara agar bisa mengkonsumsi saya dengan praktis, baik dan higienis? Gampang! Manfaat dalam diri saya ini bisa dimanfaatkan lewat produk Generos, loh. Btw, Generos ini teman baik saya. Saya biasa memanggil beliau Bro Gen. Ada tulisan tentang beliau juga, kalau penasaran bisa baca di artikel ini sobat:


Lanjut soal Generos. Kebaikan dan manfaat saya bisa didapatkan hanya dengan membeli Generos, dan harganya tidak semahal jika harus beli saya secara utuh. Kalau beli saya secara utuh, harganya bisa sampai satu juta per kilogram. Wqwqwq, mahal ya? Soalnya, orang-orang Jepang dan Korea suka mengkonsumsi saya. Di sana, saya disebut sebagai Unagi. Nggak cuma kebaikan dari saya, ada kandungan madu dan temulawak juga! 

Untuk bunda-bunda yang anaknya mengalami speech delay, konsumsi Generos bisa membantu anak dalam tumbuh kembangnya. Tentu saja, dengan orang tua sebagai faktor utama yang membantu anak dalam berkembang. Generos sebagai suplemen herbal sangat paten, kalau masih mau lihat-lihat bisa melipir di media sosial mereka. Sudah cukup perkenalan dari saya, ya? Kalau begitu, saya pamit berenang lagi. Meliuk-liuk~

Penulis: Alif
Editor: Reski
Lebih baru Lebih lama