[TIPS KTI #1] Cara Menulis BAB I Pendahuluan Pada Karya Tulis Ilmiah

Daftar isi [Tampil]
Cara Menulis Bab 1
Cara Menulis Bab 1

Halo kali ini Kuskus Pintar mau bahas mengenai Cara Menulis Bab 1.

Hallo sobat Kuskus Pintar

Sudah lama kita tidak bersua di ruang maya ini :D

Bagaimana kabarnya ? Semoga selalu sehat ya sobatKus.

Hari ini ada kabar gembira buat kita semua (kulit manggis kini ada ekstraknya *eh).
Maaf ya intronya agak absurd gitu, biasalah udah lama nggak nulis lagi. Okey izinkan saya berbagi ilmu yang sungguh tak banyak ini kepada sobatKus, Apaan tuh ? Jadi, hari ini sobatKus saya akan membedah apa aja sih yang bakal ditulis di dalam BAB I Pendahuluan pada penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Stay tune in my web....


Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Bab I tidak jauh dari cara penulisan pada skripsi, tesis, atau artikel ilmiah, dan jenis lainnya. Kebanyakan mahasiswa sedikit kebingungan untuk memulai sebuah tulisan yakni Bab I (termasuk saya). Terkadang pikiran jahat sering menghampiri "Gue gak bisa nulis Bab I, Bab I itu isiya apaan Yak" dan pernyataan lainnya.

Okey kita sepakat bahwa memulai sebuah tulisan itu rumit, butuh komitmen (Asik kayak hubungan aja nih wkwk).

Sebenarnya jika dibedah kembali yang rumit itu bukan memulai, tetapi mencari sebuah topik pembahasan. Namun, disini saya tidak membahas topik pembahasan yah ^_^

Bab I Pendahuluan itu ibarat makanan pembuka, mengajak si pembaca untuk memulai menyantap makanan sebelum ke menu utama. Bagian pembuka inilah yang seharusnya dibuat semenarik mungkin agar pembaca dibuat penasaran akan kelanjutan bagian lainnya.

For your information sobatKus, bahwa pada Bab I Pendahuluan inilah yang menjadi titik utama penilaian juri setelah Abstrak (Apa kak Abstrak? ntar gue bahas yo). Juri akan menilai sebuah Karya Tulis apakah berbobot atau tidaknya dari apa yang disampaikan pada Bab I ini, melihat orisinalitas masalah, keunikan masalah yang diangkat, urgensi masalah, serta inovasi atau gagasan yang ditawarkan terkait permasalahan.

Tanpa basa-basi lagi, bagi sobatKus yang masih merasa bingung bagaimana menyusun Bab I Pendahuluan, berikut ini adalah penjelasannya yaww. Simak dalam hati dan baca perlahan sampai habis.

Apa aja yang ditulis di Bab I Pendahuluan ?

A.    Latar  Belakang Masalah

B.    Batasan Masalah (optional)

C.    Rumusan Masalah

D.    Tujuan Penelitian (bisa juga ditulis Tujuan Penulisan)

E.    Manfaat Penelitian (bisa juga ditulis Manfaat Penulisan)


Terus bagaimana penjelasannya ? (santai bro ini juga baru mau dikasih tau hehe)

A. Latar Belakang

Pada suatu karya tulis ilmiah, menulis latar belakang masalah biasanya atau yang paling umum ditulis adalah dengan menggunakan model segitiga terbalik (Umum ke Khusus), mengerucut hingga solusi yang ditawarkan.

Masalah-masalah yang dipaparkan pada latar belakang dapat diperoleh dari hasil observasi penulis, atau bisa juga diperoleh dari studi pendahulu atau dari penelitian terdahulu kemudia dikembangkan. Istilah kerennya sih ATM (Amati Tiru dan Modifikasi). Jika karya tulis yang temen-temen buat merupakan studi lanjutan, maka yang bisa dibahas adalah kekurangan-kekuranagn pada karya sebelumnya kemudian nantinya ditemukan solusi baru sebagai pelengkap yang telah ada.

Dalam penulisan latar belakang, sebaiknya menggunakan data atau fakta yang diperoleh dari sumber yang terpercaya seperti jurnal, buku, web resmi pemerintah, publikasi pemerintah, hasil wawancara yang mendukung sebuah karya. Dan perlu dicatat bahwa mencari rujukan hindari blog pribadi (blogspot/wordpress), wikipedia, kompasiana, kaskus, dan web tidak resmi lainnya.

Contoh : 1) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Nenek Aro (2015), Tradisi Melemang adalah suatu bentuk sedekah bumi sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen raya yang dilakukan oleh para masyarakat Desa Kertayu. 2) Mastercard-Crescentrating Global Muslim Travel Index (2018), mengatakan bahwa Indonesia bersama Uni Emirat Arab menempati posisi kedua destinasi wisata halal terfavorit yakni dengan skor 72.

B. Batasan Masalah (bersifat opsional)

Batasan masalah pada sebuah karya tulis bersifat opsional, artinya bisa dicantumkan atau tidak dicantumkan. Adapun fungsi dari adanya batasan masalah ini adalah membatasi masalah penelitian agar tidak terlalu luas, dan tidak bercabang kemana-mana, sehingga dalam penulisannya menjadi fokus. Ibarat sungai yang luas perlu dibuat waduk agar tidak meluber kemana-mana, itulah batasan masalah.

Setiap penulisan karya tulis ilmiah pasti memiliki batasan masalah, baik secara ruang, bahan dan alat penelitian, teknologi, waktu, hingga finansial si peneliti. Akibat dari adanya batasan tersebut maka boleh ditulis batasan masalah yang berperan sebagai pembatas dan dapat ditulis berupa deskripsi singkat atau poin-poin pentingnya saja.


C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah terdiri dari pertanyaan atas penelitian atau pokok pembahasan yang diteliti. Pertanyaan tersebut dapat ditulis dengan awalan "Bagaimana" untuk menanyakan cara, awalan "Apakah" untuk menanyakan perihal pembuktian, dan standar KTI SMP, SMA, Mahasiwa S1 belum sampai pada pertanyaan "Mengapa". Hal tersebut terjadi karena untuk remaja hanya sebatas menguraikan dan membuktikan masalah.

Berikut ini contoh rumusan masalah, yuk baca :
1. Apakah durian dapat diolah menjadi masker alami ?
2. Bagaimana proses pengolahan durian menjadi masker alami untuk perawatan wajah ?

Atau contoh lainnya:
1. Apakah dana wakaf dapat menjadi modal pembiayaan bagi UMKM ?
2. Bagaimana mekanisme pembiayaan wakaf yang dapat dilakukan untuk permodalan UMKM ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan masalah erat kaitannya dengan rumusan masalah, jika ada dua rumusan masalah maka untuk tujuan masalahnya pun ada dua. Hubungan dari keduanya ini bisa disebut "Benang Merah" dalam penelitian KTI.

Contoh:
Rumusan Masalah
1. Apakah dana wakaf dapat menjadi modal pembiayaan bagi UMKM ?
2. Bagaimana mekanisme pembiayaan wakaf yang dapat dilakukan untuk permodalan UMKM ?

Maka, Tujuan Masalah yang ditarik adalah...
1. Mengetahui dana wakaf dapat menjadi modal pembiayaan bagi UMKM.
2. Mengetahui mekanisme pembiayaan wakaf yang dapat dilakukan untuk permodalan UMKM.

 

E. Manfaat Penelitian

Terakhir pada Bab I Pendahuluan adalah manfaat penelitian. Adapun untuk penulisan manfaat ini tidak ada aturan baku yang mengaturnya. SobatKus bisa bebas menuliskan manfaat dari KTI yang dibuat, bisa ditulis secara paragraf deskripsi, ditulis poin-poin intinya saja, atau bisa ditulis perbagian seperti bagi penulis, bagi penelitian lanjutan, bagi masyarakat, bagi pemerintah. Manfaat penelitian atau manfaat penulisan dapat juga ditulis dengan dua bagian seperti manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

Manfaat Teoritis : manfaat yang diperoleh sebagai pembelajaran dalam bentuk teori, seperti berguna sebagai sumbangan ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa dan sebagai masukan bagi penelitian lanjutan nantinya.
Manfaat Praktis : manfaat ini ditujukan untuk Penulis , Pihak bersangkutan dan juga masyarakat, atau bahkan pemerintah.

Baiklah sudah sampai dipenghujung artikel, saya selaku penulis Kuskus Pintar mengucapkan banyak terima kasih kepada SobatKus yang sudah menyimak sampai akhir.

Yeay Perahu telah Berlabuh, See you.

Note:
Tulisan ini terbit pada tanggal 12 Maret 2019. Diterbitkan kembali di tahun ini untuk diselesaikan hingga part menjadi tuntas😃

Selain itu, yeah challenge 31HariMenulis per tanggal 16 tidak sempat tertulis lagi. Jadilah tulisan ini penggantinya :")
Lebih baru Lebih lama