Skripsweet 1: Rasanya Bimbingan Skripsi Online

Daftar isi [Tampil]
Bimbingan Skripsi Online


Setelah sebelumnya saya bercerita dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, maka melanjutkan drama skripsi dengan sudut pandnag aku atau saya. Rasanya aneh saja ketika saya baca kembali tentang cerita Akhirnya Dapat Dosen Pembimbing Skripsi tersebut.

Tepat setelah empat hari terbit SK Dosen Pembimbing, maka hari ini akhirnya saya bertatap muka via online bersama dosbing 1 di aplikasi Skype. Saya menjadi orang pertama yang masuk ruang meeting online tersebut. Dengan semangat di dalam dada, saya telah menyiapkan bahan-bahan "pertempuran".

Malang dikata, sinyal saya tidak mendukung untuk bimbingan online menggunakan laptop. Tidak kehabisan ide, saya akhirnya dengan terpaksa menggunakan gawai hitam si kesayangan. Ya walaupun sebelumnya teman saya sudah memperingatkan jangan pakai HP, ribet nanti kena tegur. Mau bagaimana lagi sinyal saya tidak mendukung jika menggunakan laptop.

Rasanya Bimbingan Skripsi Online

Ada banyak rasa ketika bimbingan skripsi online, campur aduk rasanya. Saya bahkan bingung mau menuliskannya seperti apa, tapi yang jelas saya tak ingin menyerah walau banyak revisian.

1. Dag Dig Dug

Gugup atau dag dig dug adalah perasaan yang lumrah dirasakan oleh sebagian besar orang di dunia ini. Perasaan gugup muncul ketika kita merasa orang di hadapan kita begitu penting atau kita merasa orang yang kita hadapi bukanlah orang pada level biasa. Gugup sering muncul karena mindset kita yang membentuknya.

Betapa tidak, saya merasakan gugup karena beliau lebih memiliki ilmu yang dalam ketimbang saya yang masih dangkal. Sudah jelas pasti saya gugup, ya walaupun bimbingan skripsi secara online.

2. Bersemangat

Ternyata di balik rasa gugup, ada muncul rasa semangat yang mengalir di dalam dada saya. Saya cukup pede menjadi anggota pertama yang masuk ke room dan orang pertama pula yang menjelaskan progress proposal skripsi saya. Rasa semangat selalu saya pupuk, jangan sampai padam hingga wisuda hehe.

3. Takut

Dosen Pembimbing 1 saya adalah dosen yang terkenal dengan super killer-nya, begitu kata orang-orang. Beberapa kali saya ikut kelas beliau, rasanya saya bisa membantah pernyataan tersebut. Beliau adalah orang yang objektif dalam menilai mahasiswa. Jika A jelek, dia akan menyampaikan bahwa A itu jelek. Beliau tidak mengubah atau menambah suatu kenyataan yang ada.

Ketika saya mengetahui dosbing 1 saya adalah beliau, memang muncul rasa takut. Apalagi setelah berminggu-minggu saya tidak membuka lembar proposal skripsi. Saya takut banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Ketakutan tersebut ternyata benar terjadi, ada banyak PR yang masih perlu saya jawab kembali.

4. Lega

Lega, bak hidung tersumbat yang bertemu inhaler begitulah kira-kira rasa leganya. Rasanya setelah berhasil bimbingan skripsi online, ada rasa lega yang hadir di sudut perasaan saya. Walaupun sebenarnya ada rasa-rasa lainnya yang masih tersumpal. Lega lalu bersyukur harus dilakukan. Sudah dapat dosen pembimbing saja saya sudah sangat lega, apalagi bisa bimbingan skripsi dengan dosbing. Mari bersyukur sob.

Keempat perasaan inilah yang mendominasi rasa bimbingan skripsi online, ya walaupun ada rasa lainnya seperti pusing mau mulai revisian dari mana dulu. Kamu yang lagi skripsian, gimana kabarnya?

Lebih baru Lebih lama