Daftar isi [Tampil]

Saya bingung mau balas apa
Saat jari berada pada titik paling kaku. Saat jempol tak lagi gagah.
Saat telunjuk tak dapat menunjuk. Saat jari tengah mulai nakal. Saat jari manis
tak lagi manis. Saat jari kelingking tak lagi di ujung. Maka, saat itulah kamu
akan berada pada fase ‘Saya bingung mau balas apa.’
Pada artikel ini, jujur saja saya bingung mau nulis apa. Namun, bak
angin segar menerpa nalar, seketika ide ingin menulis tentang ‘Saya bingung mau
balas apa’ muncul begitu saja.
Sebelumnya, tulisan ini dimotori oleh chat-chat dari grup-grup
WhatsApp yang memenuhi notif pesan di gawai item saya.
Tepatnya, grup-grup yang ramai ini adalah grup Bloger yang saya ikuti.
Grup A, saya intip ramai ketika ada salah seorang yang memantik dengan
pertanyaan rate card.
Apa itu rate card ? Itu lho
daftar list harga bayaran untuk jasa seorang blogger atau influencer. Jasa
tersebut bisa banyak macam, review
product, sponsored post, content placement, dan sebagainya.
Saya amati rata-rata yang nimbrung di kolom chat tersebut adalah ibu-ibu ataupun calon ibu, ceweklah pokoknya.
Kebanyakan dari mereka adalah bloger yang benar-benar aktif bermedia sosial dan ber-blog walking ria.
Ada salah seorang bloger kondang yang tengah menjelaskan pentingnya
peranan DA/PA, statistik pengunjung dan lain sebagainya, serta tak lupa pula
beliau menitipkan link artikelnya di kolom chat.
Tentu, tanpa pikir panjang saya langsung meluncur ke blog milik
beliau.
Saya geleng-geleng keheranan (otak
saya aja yang geleng, kepala saya mah enggak). Selidik sana-sini, beliau
sudah sejak lama aktif menulis di blognya dengan menerapkan metode One Day One Post. Wah mengerikan, batin saya.
Bagaimana tidak mengerikan, sedangkan jika mengingat diri sendiri untuk
menulis satu artikel butuh waktu lama. Bisa saja menulis satu hari satu
postingan, tapi isinya curhat semua! Pendek-pendek
pulak, baca aja di Challenge 31 Hari Menulis saya wkwkk
Selain itu,
bloger kondang ini dikenal aktif ber-BW ria ke tetangga. Saya sangat amat
sering, nah sudah sangat pake amat serta sering pula. Iya, jadi saya sering berlintasan
di kolom komentar sama beliau ini. Bahkan tak jarang, kolom komentar blog
menjadi tempat kedua berbincang-bincang setelah grup WA.
Seketika
saya teringat dengan blog Kuskus Pintar.
“Si anu apa
kabar ya? Keknya ada beberapa komentar yang masuk!” Ucap saya kangen di dalam
kepala.
Beberapa
komentar masuk, kemudian saya publikasikan. Sebelumnya blog saya itu tidak
memakai acara moderasi, bebas gitu. Semenjak ada banyaknya bisikan kanan kiri,
jadinya saya menerapkan komentar moderasi.
Tidak menunggu
waktu lama, saya segera mampir menemuinya (Asyikkk
kek orang tersayang aja).
Saya amati
komentar-komentar yang masuk. Ada yang serius dengan gayanya yang santai, ada
yang santai tapi kok serius. LAHHH INI APAAN SIH MAKSUD KALIMAT GUE. Intinya
ada banyak komentar yang beraneka ragam.
Mulailah
kebingungan saya mencuat, “Saya bingung mau balas apa,” begitu pikir saya.
Beberapa komentar menumpuk dari beberapa artikel saya minggu lalu. Belum saya
balas, tentu karena bingung mau balas apa. Bingung
atau Males? Wkkwk
Jangan-jangan
kebingungan saya sinonim dari rasa malas? Ah sudahlah percuma dipikirkan, tho akhirnya kebingungan tersebut
menjadi sebuah tulisan. Terima kasih ya untuk kalian yang sudah berkomentar di
blog saya, kan jadi ‘bingung mau balas apa.’
Maaf ya
komentarnya belum dibalas. Maaf juga belum sempat Blog Walking ke blog kamu sayang ;)
Salam Hangat,
Mimin Kuskus
Pintar