"Tuan? Mau pergi ke mana?" Tanya aku pada seseorang.
Tuan hanya diam menatapku. Pagi sekali ia pergi dari rumah, menuruni anak tangga dengan perlahan.
Aku tak tau arah ia pergi, yang kulihat ia hanya memakai sendal yang berbeda pasangan. Sepertinya sendal yang ia pungut dari tumpukan sampah minggu lalu. Sandal yang satu hanya sebelah kanan dan satunya lagi hanya sebelah kiri.
Muka tuan hanya ada warna suram, tak ada sedikitpun aura bahagia. Kemana ya Tuan akan pergi, batinku.
Sore itu, Tuan pulang membawa sesuatu di dalam sekantung plastik hitam. Tuan tau? Aku setengah mati penasaran. Kulihat ada tetes darah yang jatuh ke lantai dari kantung plastik itu. Warna mukaku langsung menghijau.
Pagi-pagi aku menyapa Tuan.
"Tuan! Saya mau ke pasar mau titip sesuatu?"
"Hati," sebutnya lirih.
"Apa Tuan?"
"Hati, hati, hati" sebutnya berulang kali.
"Tuan suka hati?" tanyaku.
"Iya, iya, saya suka makan hati" Kulihat ia murung setelah mengucap kalimat tersebut.
Kwkwk dasar jomlo
BalasHapusHeyyy
HapusEmang bener sih :')
Kirain sang Tuan sukanya makan uang. Bisa dipastikan, itu Tuan... Kreb.
BalasHapusTuan kreb, wahh udah lama gk nonton spongebob :3
Hapuslah..sampaikan ke Tuan, supaya cek asam urat karena suka makan Hati
BalasHapusWaduh gitu ya dok? Kalo sering makan hati yg dicek asam uratnya😅🙈
HapusSi 'Aku' sepertinya membatin bimbang. Mau prasangka kalimat perhatian tapi nanti ke gr-an🤣
BalasHapusEcieee aku gr :')
HapusTak kiranin cerita horror ini, mba 😅😂
BalasHapusBukan mbak😂
HapusSemoga si Tuan segera menemukan sang Nyonya, wkwk..
BalasHapusWkwk masih dicari si nyonya
HapusSad ending nih... Si tuan ternyata sedih karena makan hati. Sabar ya tuan...
BalasHapuswkwk iya sedih nih
HapusPosting Komentar
Mari berkomentar dengan sopan, harap memberikan komentar sesuai postingan, dan mohon maaf dilarang menaruh link aktif, dsb. Terima kasih :)