Bangun Personal Branding Kamu dengan Skill di Era Digital

Daftar isi [Tampil]

Beberapa waktu lalu saya mengikuti sebuah seminar mengenai personal branding. Saya sempat memikirkan, "Ah untuk apa sih personal branding, tho aku kan hanya ingin tampil apa adanya." Ternyeta patah demi patah kata, saya mengerti kenapa personal branding ini penting untuk dilakukan.

Personal branding memiliki pengertian yakni sebuah cara untuk mempromosikan diri terkait pencapaian dan keahlian yang kita miliki.

Semua orang perlu melakukan yang namanya personal branding ini, termasuk saya. Siapa saja yang perlu melakukannya? Penulis, Programmer, Peneliti, Pegawai Korporat, Developer, Pengusaha, Pengusaha, Salesman, Auditor, Akuntan, Ekonom, bahkan yang masih duduk di bangku kuliah juga perlu melakukan personal branding.

Berikut ini ada tujuh langkah yang dapat kita lakukan untuk membangun personal branding melalui skill di era digital.

Yuk, Bangun Person Branding Kamu dengan Skill di Era Digital.


1. Show Up Personality with Portofolio/Tagline


Mungkin kita sering kali mendengar, “Ah, pencitraan saja itu” atau semacamnya. Apakah pencitraan itu tidak baik? Bisa iya, bisa tidak. Jika kita menampilkan citra diri yang jujur kepada publik, tentu saja tidak apa, bahkan dianjurkan.

Sebaliknya, jika kita menampilkan citra yang tidak sesuai dengan kenyataan, tentu itu menjadi pembohongan publik. Apa yang kita tampilkan, berbeda dengan apa yang benar-benar kita kerjakan

Nah, jadi pastikan dulu citra seperti apa yang ingin kita tampilkan. Misalnya, kita ingin menampilkan citra sebagai copywriter yang sukses. Yang perlu kita lakukan terlebih dahulu adalah membangun portofolio yang sesuai, yaitu membuat konten tulisan sesuai bidang kita. Kita bisa bekerja sama dengan Copywriter Expert untuk membangun portofolio tersebut.

Jangan sampai Kita menampilkan citra diri sebagai Copywriter sukses, tapi tidak punya portofolio yang mendukung. Tentu hal itu akan menjadi bumerang bagi Kita. Bahkan ketika Kita berhasil terkenal dengan menggunakan portofolio tipuan, publik selalu punya cara untuk menemukan asli atau tidaknya. So, Hindari pembohongan publik ya

Jadi pastikan dulu kita bangun portofolio yang mendukung untuk menciptakan citra yang bagus di mata publik.

2. Share Portofolio


Nah, setelah Kita punya portofolio yang mendukung dan paham citra seperti apa yang ingin Kita tampilkan, saatnya membagikan karya Kita! Ingat, dalam personal branding tidak ada kata malu.

Kita harus percaya diri terhadap diri sendiri dan tentu saja karya-karya yang sudah Kita buat. Setiap bidang pekerjaan biasanya memiliki media berbagi portofolio masing-masing. Misalnya saja, para designer biasanya membagikan karyanya di Dribble. Fotografer bisa membagikan karyanya di Photostock atau Shutterstock. Copywriter bisa membagikan konten tulisan nya di blog atau instagram

Jadi pastikan dulu di bidang pekerjaan Kita, apakah sudah memiliki media untuk pamer portofolio atau belum. Jika bidang pekerjaan yang Kita geluti tidak punya media berbagi, apa yang harus Kita lakukan? Tak perlu khawatir, internet selalu punya solusinya! Kita bisa membuat website atau Official Account seperti Instagram untuk mempromosikan karya-karya Kita!

3. Buat OA atau Website


Dunia digital memberikan peluang dan kesempatan pada kita untuk bisa lebih luas dilihat dunia. Menuangkan pemikiran kita ke website atau akun tertentu seperti IG dan FB dapat memperkuat citra diri kita sebagai BRAND yang ramah digital, open mind, dan selalu update.

Sebagai langkah awal mungkin buat akun instagram gratis ya. Kalau website perlu beli domain nya dulu. Kita bisa manfaatkan instagram sebagai wadah untuk branding produk kita.

Berikut ini contoh OA instagram yang saya buat di komunitas.  Hal yang perlu diperhatikan adalah design postingan harus rapih dan pemilihan warna harus menunjukkan karakter si brand yg akan kita angkat.

4. Maksimalkan Media Sosial


Proses membangun personal branding masih panjang. Namun, jangan menyerah dulu. Untuk poin yang satu ini sudah cukup familiar untuk Kita, yaitu media sosial. Ada banyak media sosial yang bisa Kita gunakan untuk keperluan personal branding. Dari Instagram, YouTube, Twitter, Facebook, sampai LinkedIn.

Inget ! Seni dalam memainkan media sosial juga sangat penting. Kita perlu pengetahuan tentang Marketing, strategi Konten yg menarik, Timing Post dan Copywriting.

Jam terbaik untuk memposting konten adalah di pagi hari pukul 09.00 dan sore hari pukul 16.00. Jangan di malam hari karena orang2 jarang aktif di medsos. Gunakan copywriting yang informatif dan tidak bertele tele.

5. Buat Strategi Konten


Portofolio sudah banyak, website sudah ada, media sosial juga sudah ada, kini waktunya membuat strategi konten. kita tidak bisa hanya duduk diam dan menunggu orang-orang mengunjungi website/OA portofolio Kita.

Kita perlu menjemput calon klien untuk mengunjungi profil kita baik di media sosial maupun website. Nah, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan strategi konten. Kita bisa memulainya dari blog.
Di blog, Kita bisa berbagi insight, tips, atau tutorial di bidang yang Kita kuasai.
Dengan membuat konten yang solutif dan menarik, Kita bisa menjaring banyak pembaca. Setelah mengumpulkan banyak pembaca, Kita bisa mulai menawari mereka jasa atau produk yang Kita jual.

Selain blog, kita bisa gunakan channel youtube. Ada tipe orang yang males baca dan lebih suka nonton video. Gunakan instagram juga masih bisa tapi kita perlu hire temen temen atau orang untuk lihat konten yang kita post.

6. Bangun Networking


Networking adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam personal branding. Meskipun Kita adalah orang yang pemalu atau tidak suka bertemu dengan orang asing, membangun networking adalah sebuah keharusan.

Melalui networking kita bisa bertemu dengan teman baru, partner kerja baru, peluang kerja yang lebih baik, klien baru, investor, atau bahkan mentor baru. kita bisa mulai membangun networking dari internet. Biasanya setiap bidang pekerjaan biasanya mempunyai komunitasnya masing-masing di internet. Baik itu di grup Facebook, Kaskus, atau bahkan ada website komunitasnya sendiri.


7. Kerja Sama


Dari networking yang sudah dibangun, Kita bisa bertemu dengan orang yang punya visi dan misi yang sama dengan Kita. Jika menemukan orang yang tepat, Kita bisa mengajaknya berkolaborasi.

Kolaborasi adalah salah satu kunci sukses personal branding. Dengan kolaborasi, Kita bisa mendapatkan insight baru, ide baru, sampai bahkan karya baru bersama partner kolaborasi Kita. Kolaborasi akan menuntut Kita untuk bisa terus berkembang dan tidak stuck di level yang sama. Maka nya para founder start up mereka tidak sendirian dalam membangun branding. Ada co-founder lainnya yang bisa membantu.
Lebih baru Lebih lama