Daftar isi [Tampil]
Malam ini hanya ada aku dan kamu. Tak ada dia ataupun mereka. Malam yang dingin tanpa selimut dan secangkir kopi.
Setelah menelan beberapa pil pahit, rasanya kantuk mulai bertamu. Pada kantung mataku yang ada kamu. Ingatlah, semakin hitam bulatan kantung mataku artinya aku semakin cinta padamu.
Cinta ini nyata. Jika bukti yang dirimu pinta, sudah jelas jawabannya. Apalah arti bukti. Pembuktian atas cintaku yang selama ini, rasanya terlalu kecil untuk sekadar ku beri tahu.
Aku tak pernah malu untuk memamerkan bukti cinta ini kepada semesta. Semesta pun seakan tak pernah marah jikalau aku terlalu sombong mempunyai kamu. Kamu yang tiba-tiba tersesat dalam lini masa hidupku, mengisi dimensi kosong pada secangkir kopi. Hari ini tidak ada kopi. Aku jengah dengan kopi. Kamu ibarat candu dan kopi menjadi sobat karibmu. Tak ada secangkir kopi bukan berarti tak ada kamu.
Malam ini akan ada perbincangan hangat soal warna dan gaya. Aku suka hitam dan kau suka putih. Setidaknya biarkan abu-abu menjadi penengah di antara kita. Aku suka gaya minimalis dan kau suka gaya maksimalis. Setidaknya biarkan perpaduan kedua gaya menjadi lebih harmonis.
Malam yang panjang, takkan kubiarkan dirimu mematung dan membisu. Habis kau, kulahap hingga habis.
Cerita malam,
Mei 2020