Aku Bukan Pohon

Daftar isi [Tampil]
hijau pohon
Pohon

Aku bukanlah pohon yang dapat meneduhkan. Bukan yang hijau nan menyejukkan. Barangkali ekspektasimu terhadap diriku terlalu tinggi. Berharap mampu menghangatkan, memelukmu hingga tertidur pulas. Tidak, aku bukanlah pohon yang mengalir air di antara akar-akar.

Pohon akan tersenyum bila bertemu matahari, aku jelas akan mengernyit bila bertemu dengannya (matahari).

Bagaimana mungkin, orang sepertiku yang tidur pun harus menutupkan kain di atas mata, kemudian dipaksa tidur dengan membelalakkan mata?

Aku tak mengerti caranya menghangatkan. Dalam kamus hidupku, aku tak pernah diajarkan untuk menghangatkan orang lain. Bagaimana mungkin aku bisa menghangatkanmu? 

Layaknya pohon, ia bahkan mampu menjadi rumah bagi rumah-rumah yang hidup di tubuhnya. Maaf, aku bukan pohon. Menghidupkan jiwa pada diriku saja, aku masih tertatih-tatih. 

Aku bukan pohon yang tumbuh dari tunas muda yang segar. Bukan pohon yang berbunga harum. Bukan pula pohon yang berbuah manis.

Ada satu yang mungkin menjadikan aku seperti pohon, rapuh dimakan usia. Atau seperti ranting pada pohon yang mudah patah.

Sekali lagi, aku tetap bukan pohon yang meneduhkan.

Pict by: unplash.com
Lebih baru Lebih lama