Daftar isi [Tampil]
Tuan Pulang, Kirana Hilang
Kala tuan kembali pulang
Semesta puan kembali riang
Puan tak pandai berujar
Setidaknya tuan berani mengejar
Namun, ada yang hilang kali ini
Apakah ini akan menjadi sajak-sajak yang hilang ditelan malam?
Kala tuan kembali pulang
Semesta puan kembali riang
Tapi, malam ini puan sedih
Sebab Candra telah kehilangan kirana
Maret, 2020
Begini
Begini.
Nanti.
Kita cerita lagi saja.
Aku lelah.
Ingin rebah.
Tapi, bukan di bahumu.
Ingin terlelap.
Dalam ayunan rembulan.
Dengan dongeng bintang kejora.
Tertanda aku.
Maret, dengan segala intriknya
2020
Sesudah Tanya?
Pulang
Apa yang kau cari di kala gelap menelan bumi?
Seperti ini malam tanpa bintang
Malam yang dikelilingi lampu-lampu jalan;
yang menyoroti anak jalanan
yang menyinari pengamen recehan
yang menyilaukan si empunya bibir merah
yang menangkap basah pemuda berkeliaran
dan yang yang lainnya
Sebenarnya apa yang kau cari di malam yang tak bertepian ini ?
Perlahan tak terdengar lagi suara-suara gaduh di ujung gang sempit itu
Pulanglah nak, hanya bersisa lampu teras yang meredup samar-samar
Apakah tak kau rasa angin menusuk tulang?
Kau masih punya rumah untuk berpulang
Maret 2020
Hujan
Dulu aku sangat suka hujan
Sebelum jarak mengisi ruang
Sekarang aku benci hujan
Setelah jarak mengisi ruang
Kita pernah bercerita mengenai hujan dan kenangan;
Tentang bagaimana hujan jatuh ke bumi
Tentang bagaimana bumi menyambut hujan
Tentang persentase hujan
Tentang kenangan yang memenuhi porsi hujan
Aku bisa sebegitu kejam,
menyadari titik kelam diantara kita
Aku dulu terlena,
membenarkan hubungan yang menyesatkan
Kita adalah ketidaksengajaan yang lahir dari rahim teka-teki waktu.
Hujan bisa menjadi senandung merdu, saksi perjumpaan kita yang salah itu.
Aku tak sengaja bertemu kamu.
Lalu jatuh cinta padamu si lelaki penyuka warna biru.
Aku babak belur dibuat cinta,
Sebagaimana sore ini hujan kembali menjadi saksi tentang luka-luka yang tak dapat ku perban.
Tentang rindu-rindu yang tak beralamat temu.
Tentang kamu yang harus kubunuh mati dari relung jiwaku.
Saat hujan, pukul empat sore lewat sepuluh.
31 Maret 2020
Mungkin jika ditanya adakah bucin yang produktif? Akulah jawabannya.
#MenujuSatuBuku
#SeratusPuisiKamu